MENGUNGKAP NERAKA DI BALIK SURGA
SANG IBU
Surga adalah salah satu tempat yang lebih indah dari keindahan dunia yang telah disiapkan Allah untuk hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Kata surga dalam bahasa arab disebut Jannah yaitu tempat yang memiliki seluruh kenikmatan dan keindahan yang tidak pernah ada dan tidak pernah terbayangkan di dunia ini, maka berbahagialah orang-orang yang mendapatkan tempat di surga.
Qur'an banyak bercerita tentang sebuah kehidupan setelah mati di surga untuk orang yang selalu berbuat baik. Surga itu sendiri sering di jelaskan dalam Al-Qur'an surat Ar-Ra'du 13:35: “Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman). mengalir sungai-sungai di dalamnya, buahnya tak henti-henti, sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka. (Ar-Ra'du 13:35)”.
Setiap muslim percaya bahwa semua manusia dilahirkan suci. Dalam Islam pula, jika ada seorang bocah yang mati, maka secara otomatis akan pergi ke surga, tanpa mempedulikan agama kedua orang tuanya. Surga tertinggi tingkatnya adalah Firdaus (فردوس) dimana para nabi dan rasul, syuhada dan orang-orang saleh.
Tingkatan dan nama-nama syurga ialah :
1. Jannatul Firdaus yaitu surga yang terbuat dari emas merah.
2. Jannatul 'Adn yaitu surga yang terbuat dari intan putih.
3. Jannatun Na'iim yaitu surga yang terbuat dari perak putih.
4. Jannatul Khuldi yaitu surga yang terbuat dari marjan yang berwarna merah dan kuning.
5. Jannatul Ma'wa yaitu surga yang terbuat dari zabarjud hijau.
6. Darus Salaam yaitu surga yang terbuat dari yaqut merah.
7. Darul Jalal yaitu surga yang terbuat dari mutiara putih.
8. Darul Qarar yaitu surga yang terbuat dari emas merah.
Itulah definisi dan tingkatan surga yang telah dijanjikan Allah kepada kita sebagai hamba-hamba-Nya yang jika kita menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya maka kita akan merasakan kenikmatan surga atas rahmat-Nya.
Neraka adalah tempat dimana manusia dihukum dari dosa-dosa yang diperbuatnya sewaktu masih di dunia atau bisa dikatakan bahwa neraka itu adalah tempat berpulangnya orang-orang yang durjana yaitu orang-orang yang ingkar terhadap Allah maka di nerakalah mereka dihukum dan hukuman itu akan berlangsung selamanya. Na’uzubillahi minzalik.
Membayangkan surga dan neraka adalah seperti membayang sesuatu yang sangat indah dan yang sangat menakutkan, kita sebagai hamba ciptaan Allah pasti bertanya-tanya di tempat manakah kita akan kembali ketika waktu kita tinggal di dunia ini sudah habis? akankah di surga atau malah masuk neraka? ya Allah jauhkanlah kami dari azab-Mu. Tapi di sini kita tidak membahas surga dan neraka yang sebagaimana telah dijelaskan di atas, di sini kita hanya membahas surganya ibu dan nerakanya ibu.
Sering kita mendengar ada dalam satu hadis Rasulullah telah bersabda “surga di bawah telapak kaki ibu” yang dimaksud dengan telapak kaki adalah organ tubuh dimana seseorang membuat jejak perjalanan. Jejak kaki ibu adalah langkah-langkah seorang ibu dalam membesarkan anaknya dari detik, menit, hari, minggu, bulan hingga hitungan tahun. Setiap perlakuan ibu, ucapan, sentuhan, selalu ada bekas di otak anaknya. Apapun yang ibu lakukan dan berikan, kemana saja sang ibu membawa sang anak, akan terekam dalam otak anak dan dapat menimbulkan efek dimasa yang akan datang.
Surga berada di telapak kaki ibu berarti surga ada dalam perjalanan ibu dalam mengurus anak. Jejak-jejak ibu pada anak sejak masa kehamilan, ketika dalam buaian dan pangkuan, sampai ia lepas hingga akil baligh yaitu ketika anak mulai dikenai hukum dosa dan pahala, itulah yang menentukan akan menjadi apa seorang anak kelak. Yang paling banyak berinteraksi dengan seorang anak adalah ibu. Perjalanan ibu membesarkan anak merupakan sebuah proses perjalanan membangun pikiran anak. Mampukah seorang ibu membangun pikiran anaknya untuk lebih mengenal Tuhan dan menemukan kebenaran ayat-ayat Allah Subhanahu Wata'ala? mampukah jejak kaki ibu mengantarkan anaknya ke surga? Wallahu ‘alam.
Dalam sebuah kisah, ada seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, " Ya Rasul, siapakah orang yang harus saya utamakan ? "
Jawab Rasulullah, "ibumu"
"lalu siapa lagi ?"
"ibumu"
"lalu siapa lagi ?"
"ibumu"
"lalu siapa lagi ?"
“bapakmu”.
Di dalam kisah yang tersurat di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa betapa agungnya seseorang ketika dia telah menjadi seorang ibu, seorang wanita yang memiliki beribu kasih sayang terhadap anaknya. Subahanallah Maha Suci Allah yang telah menciptakan makhluk yang seindah ibu dan setulus kasih sayang ibu. Jadi berbanggalah ketika kita menjadi seorang ibu, kalau tidak bisa menjadi seorang ibu karena beberapa faktor maka bersyukurlah dan berbahagialah karena sampai detik ini kita masih mempunyai ibu yang telah mengorbankan seluruh kebahagiaannya demi meraih kebahagiaan kita.
Surga ada di telapak kaki ibu itulah kesimpulan dari pembahasan di atas tapi di balik surganya ibu terdapat neraka yang bisa membakar kita, dan menjerumuskan kita pada kemurkaan Allah. Neraka itu tempatnya pada lisan ibu, pasti dalam lubuk hati kita bertanya-tanya, mengapa neraka itu bisa berada di lisannya ibu? karena ketika seorang ibu marah atau merasa disakiti hatinya oleh anaknya sendiri yang telah dibesarkannya dengan susah payah, maka kata-kata yang keluar dari mulutnya seakan menjadi kutukan yang sangat dasyat karena doa seorang ibu pasti akan cepat diijabah oleh Allah maka dari itu kita sebagai anak seharusnya kita bersikap baik terhadap ibu dan bapak kita karena tanpa mereka kita tidak akan bisa menjadi seperti sekarang ini. Jangan pernah menyakiti hati mereka, bahagiakanlah mereka sebagaimana mereka telah membahagiakan kita, dan cintailah mereka sepenuh hati seperti cinta mereka yang sebening mutiara dan sesejuk mata air yang dari gunung. Cinta mereka selama ini telah menghangatkan kita maka hangatkanlah mereka dengan cinta pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar